Thursday, November 26, 2009

Dilema Antara Kebutuhan Manusia dengan Pelestarian Alam

Industri kayu di Indonesia sejak tahun 2003 telah mengalami penurunan jumlah yang sangat drastis. Hal ini dikarenakan luas kawasan hutan yang ditumbuhi oleh pepohonan komersil dan layak tebang sudah tidak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri kayu tersebut. Selama ini dianggap bahwa industri-industri kayu itulah yang telah mempercepat laju kerusakan hutan. Disatu sisi memang ada benarnya, keberadaan industri yang rakus akan kayu tersebut membutuhkan puluhan ribu ton kayu perbulannya.
Walaupun sebenarnya ada program yang harus dijalankan para pemegang ijin pengusahaan hutan setelah melakukan eksploitasi hutan, nampaknya pelaksanaan dari program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Iuran hasil hutan dan dana reboisasi yang seharusnya untuk kepentingan meremajakan kembali hutan yang sudah dieksploitasi ternyata tak bisa menghutankan kembali hutan yang sudah rusak.

Kembali kepada faktor yang membuat hutan menjadi rusak, sebenarnya industri kayu tersebut bukanlah salah satu faktor dominan. Faktor dominan lainnya adalah adanya program konversi hutan menjadi areal penggunaan lain, seperti misalnya menjadi hutan tanaman, perkebunan, lahan pertanian, pemukiman dan lain sebagainya.

Seperti yang kita ketahui hutan tanaman khususnya hutan tanaman industri adalah merupakan hutan homogen (sejenis). Dengan perubahan dari hutan alam menjadi hutan tanaman maka berakibat pada perubahan iklim setempat, tekstur dan struktur tanah, demikian juga ekosistem yang ada di dalamnya. Begitu juga dengan pembukaan areal hutan menjadi areal perkebunan, keseluruhan unsur yang ada dalam ekosistem sebelumnya pasti akan berganti. Perubahan ini akan berakibat pada adanya kematian bahkan sampai kepada punahnya satu atau keseluruhan spesies yang ada dalam lingkungan hutan alam sebelumnya, serta munculnya satu atau lebih spesies baru yang belum diketahui apakah cocok dengan kehidupan manusia.

Belum lagi dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah besar. Hal ini membutuhkan sumber makanan dan tempat tinggal yang lebih luas lagi. Sehingga laju kerusakan hutan akan terus bertambah.

Penduduk (manusia) membutuhkan sandang, pangan dan papan, yang kesemuanya itu harus disediakan oleh alam. Padahal di saat yang bersamaan alam mengalami penurunan kinerja akibat pertambahan penduduk.

Inilah dilema yang kita hadapi saat ini. Sebagai warga negara maka sudah sewajarnya kita turut menjaga kelestarian alam. Janganlah kita selalu menyalahkan pihak lain untuk kelestarian alam. Marilah kita lestarikan lingkungan sekitar kita dulu.

One Man One Tree = Satu Orang Untuk Satu Pohon

No comments: